Target utama pendidikan adalah untuk membuat seseorang belajar sepanjang hayat. Sukses dalam lingkungan kerja membutuhkan kemampuan untuk bisa mengambil pengetahuan yang lebih tinggi. Pondasi dari kemampuan belajar ini adalah kebiasaan belajar yang didapat di bangku sekolah. Lagi pula , banyak pelajaran hidup di dapat di luar bangku sekolah.
Kita menggunakan bentuk kebiasaan belajar sepanjang hidup , akan tetapi kita tidak pernah mengambil kedua bagian dengan serius . jelas sekali , kita ingin murid belajar , tetapi bagaimna dengan komponen kebiasaan belajar?
Kebiasaan adalah tindakan yang orang lakukan tanpa berpikir . pikiran manusia adalah mesin pencipta kebiasaan yang mencari tindakan-tindakan yang dilakukan terus menerus dalam situasi tertentu dan memungkinkan tindakan-tindakan itu di lakukan lagi di situasi yang sama dengan tanpa berpikir. Contohnya, kamu tidak perlu berpikir dimana switch lampu di tempat tidurmu, bagaimana mengegas dan bagaimana mengerem pada sepeda motor atau bagaimana menulis huruf ketika kamu menulis . kamu melakukan semua itu berulang-ulang kali sehingga semua itu menjadi kebiasaan. Lingkungan belajar butuh untuk memanfaatkan kekuatan dari kebiasaan, kita ingin murid-murid untuk berpikir tentang konsep-konsep yang mereka sedang pelajari . Namun kita tidak menginginkan lingkungan untuk menyarankan tindakan lain yang bisa di dapat saat belajar. Berikut adalah tiga hal yang membuat pembelajaran lebih efektif.
DI dunia modern , anak-anak bersentuhan dengan iPods , HP, SMS , Facebook , dan chatting . Sedari dari awal , anak-anak sudah menumbuhkan kebiasaan untuk mengecek alat-alat ini beberapa kali dalam satu jam. Kebiasaan-kebiasaan itu merusak konsentrasi belajar , ingatkanlah dia bahwa ada waktu tersendiri untuk mengecek HP atau komputer. Sayangnya , multi pekerjaan ini berada di jalan untuk mengambil ilmu berkualitas tinggi . butuh waktu untuk pindah dari pekerjaan rumah ke sumber informasi lain dan juga butuh waktu lagi untuk fokus ke pekarjaan rumah. Berpindah-pindah fokus bukan hanya mempengaruhi kecepatan dalam menyelesaikan belajar , ia juga mempengaruhi kualitas belajar itu sendiri. Untuk membuat lingkungan belajar yang kondusif ketika belajar. buatlah zona aman dari gangguan . Taruhlah tehnologi portabel di tempat lain di rumah. Jauhkanlah HP dan iPod dari jangkauan tangan. Matikanlah chatting dan Facebook dari komputer ketika belajar.
Kebiasaan-kebiasaan seseorang akan sampai pada titik dimana dia biasanya menemukan tempat dan alat yang dibutuhkan untuk belajar. Itu berarti lingkungan belajar seseorang harus di atur sedemikian rupa sehingga mereka tidak perlu mencari setiap hari dimana letak Pensil , Penghapus atau Kalkulator. Seseorang yang belajar di meja harus mengatur meja itu dalam kondisi yang sama setiap hari. Seseorang yang belajar masak di meja makan harus mendapati tempat sampah di dekatnya atau baki dengan persediaan di tempat di mana ia biasanya bisa menemukan , tanpa perlu menghabiskan banyak waktu untuk berpikir tentang persiapan belajar.
Teknologi modern sangatlah flexible sehingga tidak ada banyak pengekangan dimana dan bagaimana seseorang belajar. Sangatlah umum dijumpai seseorang menulis di meja. Kemudian bekerja di lantai dengan Laptop. dan kemudian merebahkan tubuh sambil membaca buku. Sangatlah sulit untuk menjaga konsentrasi ketika merebahkan tubuh di lantai atau di kasur dibandingkan ketika di meja. Kebiasaan tubuh ketika merebah adalah untuk relax dan tidur. Ketika belajar Sangatlah tidak efektif ketika kita harus melawan kecenderungan-kecenderungan itu. Apalagi ,tidur-tiduran menawarkan pembacaan yang pasif. Sangatlah sulit mencatat atau mengetik ketika tidur-tiduran. Jadi sesoerang yang belajar dengan tidur-tiduran lebih tidak efisien daripada yang duduk. Keuntungan dari mendorong kebiasaan ini ialah setelah kita terbiasa. Akhirnya , duduk secara konsisten dalam lingkungan yang aman dari gangguan teknologi tidak lebih dari bagaimana menyelesaikan belajar -- sekarang dan seterusnya.