Di abad datang . buku-buku sejarah akan banyak memperhatikan bulan September tahun 2016 sebagai sebuah tonggak perubahan suhu dunia. Karbon dioksida di atmosfer biasanya berada di titik minimum di bulan ini, Nilai bulanan di bulan September 2016 telah gagal berada di bawah 400 PPM.
September 2016 akan menjadi tahun dimana karbon dioksida secara resmi melampaui 400 PPM , Menurut ilmuwan , Nilai itu tidak akan pernah turun kurang dari 400 PPM sepanjang pengalaman kami.
Karena polusi karbon terus naik semenjak revolusi industri (dimulai dari tahun 1740), dan tidak ada tanda-tanda berkurang. Pertanyaan Dalam hal pencapaian di atas 400 PPM pada bulan September lebih ke kata “kapan” dari pada “jika” .
September biasanya adalah bulan dimana karbon dioksida berada di level paling rendah setelah pepohonon musim panas tumbuh dan terisap oleh belahan bumi sebelah utara. Seiring musim gugur datang , tumbuhan-tumbuhan tersebut kehilangan daunnya dan di lanjutkan dengan proses pembusukan. . Proses itu akan melepaskan karbon dioksida yang tersimpan di dalam daun ke atmosfer . Di Mauna Loa Observatory yang menjadi pusat pengamatan karbon dioksida, sudah ada tanda-tanda bahwa proses pelepasan sudah terjadi akan tetapi level karbon masih berada di atas 400 PPM.
Semenjak revolusi industri , kita para manusia telah merubah proses itu dengan menambahkan lebih banyak karbon dioksida ke atmosfer , dari pada yang di hisap oleh tumbuhan. Itulah yang menyebabkan level karbon dioksida menjadi makin tinggi . Dengan ketinggian karbon dioksida ditambah dengan efek lain ( seperti rumah kaca ) tidaklah mengherankan jika suhu dunia naik.
“Apakah mungkin pada bulan Oktober 2016 akan dicapai nilai lebih rendah dari pada September dan jatuh dibawah 400 PPM ? Itu tidaklah mungkin,” Ralph Keeling, ilmuwan yang menjalankan program monitoring Institusi Scripps untuk karbon dioksida, Telah menuliskan dalam blog . ”Sekilas pencapaian ke nilai yang rendah masih lah mungkin , tapi cukup-lah aman untuk menyatakan bahwa kita tidak akan melihat lagi nilai bulanan dibawah 400 PPM untuk tahun ini - bahkan di masa-masa yang akan datang.”
Kita mungkin mendapatkan satu atau dua hari penangguhan di bulan depan , mirip dengan bulan agustus ketika badai tropis Madelin bertiup di Hawai dan mengakibatkan turunnya karbon dioksida sampai dibawah 400 PPM dalam sehari , tapi untuk hari-hari lain , kita akan menjalani hidup di alam 400 PPM. Meskipun besok dunia berhenti menyebarkan karbon dioksida ., Karbon dioksida yang sudah terlanjur berada di atmosfer akan tetap berada di atmosfer selama berpuluh-puluh tahun.
“Yang terbaik (dalam skenario itu) , mengharapkan keseimbangan dalam waktu dekat dan dengan begitu karbon dioksida tidak berubah banyak -- melainkan mulai berangsur turun dalam puluhan tahun yang akan datang, ”Gavin Schmidt, kepala ilmuwan Nasa untuk perubahan suhu., mengatakan lewat email . “menurutku , kita tidak akan pernah melihat lagi bulan dengan PPM dibawah 400.”
Karbon dioksida yang telah kita berikan pada atmosfer telah menaikkan suhu dunia sekitar 1.8 Farenheit semenjak di mulainya revolusi industri. Tahun ini , sebagai tambahan untuk awal dari dunia 400 PPM kita , juga menjadi tahun ter-panas dalam sejarah. Kepanasan planet ini telah menapak naik ke 1.5 derajat Celcius (2.7 derajat Farenheit ) , berdasarkan pengukuran tahun lalu oleh Paris climate agreement.
Meskipun ada seberkas harapan bahwa pemimpin dunia akan mengambil tindakan untuk mengurangi emisi karbon , tindakan-tindakan itu akan berdampak pada jadwal penundaan kenaikan panas ke 2 derajat Celcius (3.6 Farenheit). Itulah level aman yang di gariskan oleh pengambil kebijakan. Dan meskipun dunia membatasi pemanasan global pada titik itu , ia akan tetap menjadi musibah bagi pulau kecil di dataran rendah ( tenggelam) . dan berdampak serius pada seluruh dunia , dari makin bertambah-nya panas yang extrem sampai ke musim kemarau berkepanjangan , banjir di pesisir dan kepunahan banyak terumbu karang.
SourceOpini : Sebagai Holifah di dunia . Marilah kita , santri Fatihul Ulum , Menyadari tentang keadaan ini. Memang kebutuhan listrik di Fatihul Ulum tidak terhindarkan dan terus naik , akan tetapi itu harus di imbangi dengan penanaman pohon di sekitar area pesantren Fatihul Ulum Manggisan.